Postingan Utama

Pemprov DKI Bersama Tim Investigasi "Usut Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Aktivitas Para Pedagang Lumpuh Total"

  Kebakaran hebat melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Menyebabkan aktivitas perdagangan di salah satu pusat distribusi pangan terbesar di Ibu Kota itu lumpuh total. Api yang membakar sejumlah kios dan lapak pedagang memaksa seluruh kegiatan jual beli dihentikan sementara demi keselamatan. Sejumlah pedagang terlihat hanya bisa menyelamatkan sebagian kecil barang dagangan mereka. Kepulan asap tebal dan sisa puing kebakaran masih tampak di beberapa titik pasar, sementara petugas pemadam kebakaran berjibaku memastikan tidak ada bara api yang kembali menyala. Dampak Besar bagi Distribusi Pangan Pasar Induk Kramat Jati dikenal sebagai sentra utama distribusi buah, sayur, dan kebutuhan pokok ke berbagai wilayah jakarta dan sekitarnya. Akibat kebakaran ini, pasokan komoditas pangan terganggu dan dikhawatirkan berdampak pada kenaikan harga di tingkat konsumen. Para pedagang mengaku mengalami kerugian besar, baik akibat barang dagangan yang hangus maupun terhentinya aktivitas jua...

Jalan Cikini Raya Menyimpan "Sejarah Kolam Renang Dan Bangunan Dari Peninggalan Kolonial Belanda Sampai Saat Ini Masih Eksis"

 


Di tengah padatnya aktivitas dan lalu lintas Jakarta Pusat, tersimpan sebuah destinasi wisata dan hiburan yang sarat nilai sejarah. Terletak di Jalan Cikini Raya, Kolam Renang Cikini merupakan salah satu kolam renang peninggalan kolonial Belanda yang masih eksis dan digunakan hingga hari ini.

Jejak Sejarah Kolonial

Kolam Renang Cikini dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan awalnya dikenal sebagai Zwembad Tjikini. Pada awal abad ke-20, fasilitas ini diperuntukkan bagi kalangan elit Eropa yang tinggal di kawasan Cikini dan Menteng. Arsitektur serta tata letaknya mencerminkan gaya kolonial yang mengedepankan fungsi, kenyamanan, dan sirkulasi udara terbuka. Sesuatu yang sangat penting di iklim tropis. Meski telah mengalami berbagai renovasi, nuansa historis kolam ini masih terasa kuat. Beberapa bagian bangunan lama tetap dipertahankan sebagai bentuk pelestarian warisan budaya kota Jakarta.

Wisata Hiburan Bernilai Edukasi

Saat ini Kolam Renang Cikini bukan hanya tempat olahraga, tetapi juga destinasi wisata urban yang menarik. Pengunjung dapat berenang sambil menikmati suasana klasik yang berbeda dari kolam renang modern kebanyakan. Lokasinya yang strategis, berdekatan dengan kawasan seni dan budaya Cikini, menjadikan tempat ini cocok untuk wisata keluarga maupun wisata sejarah ringan. Bagi pelajar dan pencinta sejarah, kolam ini juga bisa menjadi media pembelajaran langsung tentang bagaimana fasilitas publik dirancang dan digunakan pada masa kolonial, serta bagaimana bangunan bersejarah dapat tetap relevan di era modern.

Tetap Eksis di Tengah Modernisasi

Di tengah menjamurnya pusat hiburan modern, Kolam Renang Cikini berhasil mempertahankan eksistensinya. Pengelolaan yang adaptif, namun tetap menghormati nilai sejarah, membuat kolam ini terus diminati oleh berbagai kalangan mulai dari atlet renang, warga sekitar, hingga wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik berenang di situs bersejarah.

Kesimpulan 

Kolam Renang Cikini adalah bukti bahwa peninggalan kolonial tidak selalu harus menjadi museum yang statis. Dengan fungsi yang terus berjalan dan nilai sejarah yang terjaga, tempat ini menjadi perpaduan harmonis antara wisata, hiburan, dan edukasi. Jika Anda melintasi Jalan Cikini Raya, sempatkanlah singgah dan rasakan sendiri sensasi berenang di kolam bersejarah yang telah melewati lintasan waktu lebih dari satu abad.


Komentar