Menikah di usia muda menjadi tren di kalangan gen z, terutama karena dorongan ingin membangun rumah tangga lebih awal. Takut terjebak dalam hubungan tanpa kejelasan, atau ingin memiliki pasangan yang mendukung tumbuh bersama. Namun itu salah satu tantangan terbesar sebelum melangkah ke pernikahan adalah masalah keuangan, terutama ketika masih memiliki banyak utang baik cicilan online, kartu kredit, pinjaman pendidikan, maupun pinjol. Membawa masalah finansial ke dalam pernikahan tanpa persiapan dapat menjadi sumber konflik serius, bahkan penyebab perceraian. Karena itu, sangat penting memiliki strategi dan komitmen sebelum memutuskan menikah.
Mengapa Utang Sebelum Menikah Berbahaya
utang akan menjadi beban bersama, bukan lagi masalah pribadi.
Menghambat rencana setelah menikah, seperti membeli rumah, memiliki anak, atau usaha.
Meningkatkan stres dan risiko pertengkaran karena tekanan ekonomi.
Menurunkan kualitas hidup karena pemasukan habis untuk cicilan.
Solusi Realistis Bagi Gen Z yang Ingin Menikah Tapi Masih Punya Utang
Jujur dan Transparan dengan Pasangan
sebelum memutuskan tanggal pernikahan, bicarakan kondisi finansial masing masing :
Berapa total utang?,
Berapa cicilan per bulan?,
Berapa pemasukan yang stabil?,
Transparansi membangun kepercayaan dan kerja sama. Lebih baik jujur sejak awal daripada menyesal setelah menikah.
Susun Rencana Pelunasan Utang
buat strategi pelunasan seperti :
Metode Snowball
lunasi utang terkecil dulu untuk motivasi.
Metode Avalanche
fokus pada bunga tertinggi agar lebih hemat jangka panjang.
Cari sumber pendapatan tambahan jika perlu.
tentukan waktu target, misalnya 6–18 bulan pelunasan sebelum atau setelah menikah dengan komitmen jelas.
Pertimbangkan Menunda Pernikahan Secara Bijak
menunda bukan berarti gagal, justru tanda kedewasaan. Gunakan waktu ini untuk, misalkan :
Fokus membereskan utang,
Mengumpulkan tabungan,
Membangun mental dan stabilitas hubungan,
Lebih baik terlambat sedikit daripada menikah dalam kondisi tertekan.
Menjalani Pernikahan Sederhana
jika tetap ingin menikah segera, pertimbangkan resepsi sederhana dan hemat :
Akad nikah di rumah,
Undangan terbatas,
Dokumentasi sederhana tapi berkesan,
Gunakan tabungan, bukan utang resepsi,
Ingat, tujuan menikah adalah membangun rumah tangga, bukan pesta mewah.
Bangun Mindset Kolaborasi, Bukan Kompetisi
Generasi Gen Z sering terpengaruh media sosial, membandingkan pernikahan orang lain. Padahal kesuksesan rumah tangga bukan diukur dari kemewahan resepsi, tapi kekuatan kerja sama pasangan. Dengan cara :
Buat anggaran bersama,
Tentukan prioritas keuangan,
Saling mendukung pekerjaan atau bisnis,
Rencanakan Finansial Realistis untuk Calon Pengantin Gen Z
Target Waktu Melunasi utang Rp 10 sampai 30 juta (6 sampai 12 Bulan),
Menabung biaya nikah sederhana (6 sampai 12 bulan),
Menambah penghasilan (freelance atau online) Mulai bulan ini mempersiapkan dana darurat 3 sampai 6 bulan setelah menikah.
Kesimpulan
Menikah muda bukan masalah usia, tapi kesiapan mental dan finansial. Jika saat ini masih punya banyak utang, itu bukan alasan untuk menyerah pada mimpi, tetapi menjadi motivasi memperbaiki diri dan membangun fondasi kuat sebelum melangkah.
Utang bisa dilunasi, tapi keputusan tidak bijak dapat berdampak panjang.
Bangun komitmen bersama, rencanakan dengan matang, dan utamakan kualitas hubungan daripada gengsi sosial.
Komentar
Posting Komentar