Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Kewaspadaan Bila Terjadi Bencana Alam "Harus Ada Kesiapsiagaan Meningkat Seperti Ancaman Gunung Semeru, Banjir, dan Longsor Mengintai Dimana mana" Apa Saja Disiapkan Untuk Tas Siaga. Kami Akan Memberikan Daftar Isi Tas Siaga Apa Saja

 


Indonesia kembali diingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Dari aktivitas Gunung Semeru yang terus dipantau, hingga banjir dan tanah longsor yang sering melanda wilayah rawan, potensi bencana tampak semakin nyata. Masyarakat di berbagai daerah diminta untuk siaga dan mempersiapkan “tas siaga bencana” agar bisa bertahan setidaknya dalam 72 jam pertama setelah peristiwa mendadak terjadi.

Ancaman Gunung Semeru Semakin Signifikan

Gunung Semeru, salah satu gunung berapi aktif paling tinggi di Pulau Jawa (3.676 mdpl), masih menjadi sumber risiko besar. Menurut laporan BNPB, belum lama ini dipasang sensor peringatan dini seperti Automatic Rain Gauge (ARG) dan Automatic Weather Station (AWS) di beberapa titik rawan, guna mendeteksi potensi banjir lahar dingin.  BPBD Kabupaten Lumajang menyatakan dalam situasi siaga maksimal untuk menjaga keselamatan warga seiring peningkatan aktivitas vulkanik Semeru. Kementerian Sosial pun merencanakan pemasangan alarm peringatan bencana di wilayah sekitar Semeru, karena potensi tidak hanya erupsi, tetapi juga longsor dan banjir lahar saat hujan lebat. 

Banjir dan Longsor Masih Menjadi Ancaman Nyata

Selain bahaya vulkanik, banjir dan tanah longsor menjadi ancaman harian di banyak wilayah di Indonesia. Bencana hidrometeorologi ini bisa dipicu oleh hujan ekstrem, drainase yang buruk, atau pengikisan lahan. Data BNPB menunjukkan jumlah kejadian banjir dan longsor tetap tinggi. Longsor  terutama di daerah perbukitan atau lereng gunung, sering terjadi setelah hujan lebat. Karena itu, mitigasi melalui edukasi masyarakat dan kesiapan peralatan darurat menjadi kunci penting. 

Pentingnya Tas Siaga Bencana

Dalam situasi bencana, respon cepat dan kesiapsiagaan bisa menyelamatkan nyawa. Salah satu langkah penting adalah menyiapkan Tas Siaga Bencana. Tas ini berisi perlengkapan dasar untuk bertahan setidaknya selama 72 jam (3 hari) sebelum bantuan tiba. Pakar kebijakan dari BNPB menyebut tas ini sebagai “penolong pertama” dalam situasi darurat, karena membantu pemenuhan kebutuhan hidup dasar sebelum bantuan eksternal tiba. 

Apa Saja yang Harus Ada di Tas Siaga Bencana

Berdasarkan panduan resmi dan rekomendasi lembaga kebencanaan, berikut daftar perlengkapan yang sangat disarankan untuk dimasukkan dalam tas siaga :

Dokumen Penting

Fotokopi Kartu Keluarga, KTP, polis asuransi, surat tanah, ijazah, dan dokumen lain. 

Simpan dokumen dalam plastik kedap air agar aman dari kelembapan atau air banjir. 

Scan dokumen penting dan simpan versi digital (misalnya di Google Drive atau layanan cloud lain) untuk salinan darurat. 

Air Minum dan Makanan

Siapkan air minum yang cukup untuk minimal 3 hari (misalnya 2 liter per orang per hari).

Makanan tahan lama yang tidak mudah rusak, seperti makanan instan, makanan kaleng, atau bar energi. 

Perlengkapan P3K

Kotak P3K standar

perban, plester, antiseptik, obat-obatan dasar.

Obat pribadi (jika ada penyakit kronis) dan cadangan obat.

Peralatan Komunikasi dan Penerangan

Senter (lampu senter) + baterai cadangan.

Radio portabel (misalnya radio FM) agar bisa mendapat informasi darurat. 

Peluit untuk memberi tanda panggilan pertolongan bila diperlukan.

Pakaian dan Perlengkapan Pribadi

Pakaian ganti yang nyaman, termasuk pakaian hangat jika diperlukan.

Jas hujan atau ponco anti air, terutama sangat penting untuk bencana seperti banjir dan longsor. 

Masker debu (terutama sangat berguna saat abu vulkanik dari erupsi gunung). 

Sepatu yang kuat dan nyaman (lebih baik sepatu yang menutup dan bisa melindungi kaki dari kerikil).

Alat Kebersihan dan Sanitasi

Tisu basah, sabun kecil, pembalut (jika diperlukan), kantong plastik (untuk sampah atau barang basah).

Peralatan makan ringan (sendok, piring plastik) agar bisa makan tanpa peralatan rumah tangga. 

Uang Tunai dan Kartu Penting

Uang tunai dalam pecahan kecil, karena saat bencana mungkin mesin ATM tidak bisa diakses.

Kartu identitas dan kartu penting lainnya (misalnya kartu asuransi).

Perlengkapan Khusus (jika ada kebutuhan tambahan)

Untuk bayi seperti popok, susu formula, perlak, minyak telon. 

Untuk lansia atau penyandang disabilitas seperti obat khusus, alat bantu (misalnya tongkat), dan lain lain.

Untuk hewan peliharaan seperti makanan hewan, tali, obat hewan jika diperlukan.

Alat Navigasi atau Keselamatan Tambahan

Peta lokal (jika ada) atau salinan rute evakuasi.

Lampu darurat (misalnya lampu kepala), selimut darurat (survival blanket) atau sleeping bag ringan.

Alat multi fungsi seperti pisau lipat atau alat serbaguna dapat berguna dalam kondisi darurat.

Daftar Informasi Penting

Daftar nomor telepon penting seperti keluarga, tetangga, BPBD lokal, pos pengungsian.

Catatan medis (alergi, riwayat penyakit) jika diperlukan.

Pesan Kesiapsiagaan untuk Masyarakat

Pendidikan dan Kesadaran

Pemerintah daerah dan lembaga kebencanaan (BPBD, BNPB) perlu terus mengedukasi masyarakat tentang risiko bencana di sekitar mereka, termasuk potensi erupsi, banjir lahar, dan longsor. 

Cek dan Perbarui Tas Siaga Secara Berkala

Isi tas siaga tidak boleh dibiarkan begitu saja. Disarankan untuk diperiksa dan diperbarui setiap tiga bulan agar makanan, obat-obatan, dan dokumen tetap relevan dan tidak kadaluwarsa. 

Rencana Evakuasi

Setiap keluarga harus memiliki rencana evakuasi: tahu di mana titik kumpul aman, jalur evakuasi, dan kontak darurat. Mengidentifikasi titik pengungsian lokal yang dikelola BPBD dapat sangat membantu.

Kolaborasi Masyarakat

Membentuk kelompok siaga bencana di tingkat RT atau RW atau desa sangat penting. Dengan komunitas yang terorganisir, respons saat bencana bisa lebih cepat dan terkoordinasi. 


Komentar