Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Kabar Sudi Telah Mengungkapkan "Alasan Ibu Rumah Tangga Pernah Rentan Depresi Dan Burnout Secara Alami Dikarenakan Pekerjaan Yang Ganda"

 


Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa ibu rumah tangga memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan burnout dibandingkan kelompok pekerja lain. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa beban kerja ganda, kurangnya dukungan, serta minimnya pengakuan terhadap peran mereka menjadi faktor utama penyebab kondisi tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti psikologi keluarga di beberapa kota besar, ditemukan bahwa lebih dari 60% ibu rumah tangga mengaku merasa tertekan dan kelelahan secara emosional maupun fisik akibat peran mereka yang kompleks. Ibu rumah tangga bukan hanya bertugas mengurus pekerjaan domestik seperti memasak, membersihkan rumah, dan merawat anak, tetapi juga seringkali menjadi penopang ekonomi keluarga dengan bekerja paruh waktu atau menjalankan usaha kecil kecilan. Peneliti menjelaskan bahwa beban ini semakin berat karena tuntutan masyarakat yang seringkali menganggap pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban yang seharusnya dilakukan tanpa keluhan. Minimnya apresiasi dapat memicu perasaan tidak dihargai dan mengarah pada kelelahan mental. “Pekerjaan ibu rumah tangga sering tidak terlihat dan tidak dianggap sebagai pekerjaan serius. Padahal, durasi dan intensitasnya sama beratnya dengan pekerjaan profesional. Ketika dukungan sosial kurang, risiko depresi dan burnout meningkat drastis,” ujar salah satu peneliti. Selain itu, faktor kesepian sosial juga menjadi pemicu tambahan. Banyak ibu rumah tangga menghabiskan sebagian besar waktu di rumah tanpa interaksi sosial yang memadai, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan mental. Para ahli kesehatan mental menekankan pentingnya dukungan keluarga, pembagian tugas domestik yang adil, serta ruang bagi ibu rumah tangga untuk istirahat, bersosialisasi, dan mengembangkan diri. Pemerintah dan lembaga masyarakat juga diharapkan menyediakan lebih banyak program bantuan psikologis dan komunitas pendukung. Penelitian ini diharapkan dapat membuka mata publik bahwa pekerjaan ibu rumah tangga bukan sekadar tugas ringan, melainkan tanggung jawab multidimensi yang memerlukan perhatian dan penghargaan.


Komentar