Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Kabar Dari Pemerintah, Siap Siap Pengguna LPG Akan Digantikan Menjadi DME "Pemerintah Akan Tancap Gas: LPG Akan Diganti DME, Arahan Presiden Prabowo"

 


Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah strategis untuk mempercepat pengembangan dimethyl ether (DME) sebagai pengganti LPG. Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka. Presiden Prabowo Subianto menegaskan urgensi percepatan pembangunan industri energi dalam negeri guna menjawab lonjakan konsumsi LPG dan ketergantungan impor. 

Masalah yang Dihadapi

Konsumsi LPG di Indonesia diperkirakan akan mencapai hampir 10 juta ton pada 2026, jauh melebihi produksi dalam negeri. Saat ini sebagian besar LPG masih bergantung pada impor, yang dinilai sebagai beban devisa dan tantangan ketahanan energi nasional. 

Mengapa DME?

Pemerintah menyebutkan beberapa keunggulan DME dibandingkan LPG :

DME memiliki karakteristik kimia dan fisika yang cukup mirip LPG sehingga dapat menggunakan sebagian besar infrastruktur LPG yang sudah ada, seperti tabung, storage, dan sistem distribusi. 

Bahan baku DME dapat berasal dari sumber dalam negeri seperti batu bara kalori rendah, biomassa, limbah, dan lain-lain, sehingga potensi untuk mengurangi impor cukup besar. 

Dari sisi lingkungan, DME dinilai menghasilkan emisi lebih rendah dibanding LPG: misalnya estimasi pengurangan CO₂ hingga sekitar 20 %.

Arahan Presiden Prabowo

Dalam rapat terbatas tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menegaskan bahwa “tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri.” Pemerintah menetapkan pengembangan DME sebagai bagian dari proyek hilirisasi batu bara dan energi dalam negeri yang menjadi prioritas. 

Tahapan dan Target Pelaksanaan

Proyek gasifikasi batu bara menjadi DME sudah masuk dalam tahap percepatan, dengan studi kelayakan yang telah atau akan segera dilakukan. 

Pemerintah menargetkan produksi massal DME sebagai pengganti LPG bisa terealisasi mulai 2027. 

Salah satu fokusnya adalah menekan impor LPG dan meningkatkan kandungan nilai tambah bahan baku dalam negeri. 

Tantangan dan Catatan Penting

Meski mendapat dorongan kuat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Teknologi dan studi kelayakan harus matang karena proyek DME sempat ditunda sebelumnya. 

Transisi dari LPG ke DME harus mempertimbangkan keberadaan infrastruktur, kesiapan pasar, serta implikasi harga dan keamanan bagi rumah tangga. 

Meski daya kalor DME agak berbeda dibanding LPG, pemerintah menilai perbandingan tersebut masih dapat ditangani dalam praktik penggunaan. 

Implikasi bagi Masyarakat dan Ekonomi

Dengan keberhasilan proyek DME, diperkirakan Indonesia akan menghemat devisa yang signifikan dari pengurangan impor LPG, serta membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru di sektor hilirisasi bahan baku energi. Bagi masyarakat, apabila implementasi berhasil, dapat berarti ketersediaan energi rumah tangga yang lebih stabil dan berdampak pada penurunan beban biaya impor yang selama ini memengaruhi harga LPG.

Dengan demikian, kebijakan penggantian LPG dengan DME yang dibahas oleh Presiden Prabowo menandakan arah baru dalam strategi energi nasional Indonesia: dari impor ke pemanfaatan sumber daya dalam negeri, dari konsumsi ke nilai tambah industri.

Komentar