BMKG mengeluarkan peringatan dini bahwa kawasan selatan perairan Indonesia di wilayah Samudra Hindia berpotensi mengalami gelombang laut dengan ketinggian hingga 4 meter hingga tanggal 3 November 2025. Peringatan ini diberikan sebagai antisipasi terhadap kondisi cuaca laut yang dipengaruhi angin musim serta perubahan ongkos atmosfer-laut yang dapat memicu gelombang besar.
Menurut buletin maritim BMKG yang diterbitkan baru-baru ini, angin bertiup konsisten dari arah Timur dan Tenggara dengan kecepatan rata rata 8 sampai 20 knot di bagian selatan Indonesia, berkemungkinan menimbulkan gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4,0 meter di perairan Samudra Hindia selatan wilayah Banten sampai Nusa Tenggara Barat (NTB), serta meluas hingga wilayah barat Lampung.
BMKG menekankan bahwa kondisi gelombang tinggi tersebut menjadi risiko bagi keselamatan pelayaran, khususnya kapal berukuran kecil dan aktivitas nelayan tradisional. Pelayaran di wilayah terbuka selatan pulau-pulau besar Indonesia disarankan untuk menunda atau mengambil langkah antisipasi.
Faktor Penyebab
beberapa faktor yang disebut BMKG sebagai pemicu gelombang tinggi antara lain :
Dominasi musim timur atau angin monsun Australia yang aktif, menyebabkan angin dari tenggara menguat dan memicu gelombang yang lebih tinggi di selatan Indonesia.
Kondisi laut yang sudah mempunyai riwayat gelombang signifikan cukup besar di wilayah Samudra Hindia, yakni gelombang maksimum yang rutin mencapai 3 sampai 6 meter pada musim puncaknya.
Sirkulasi angin laut dan anomali laut atmosfer yang memungkinkan pembentukan gelombang lebih besar dari biasanya.
Wilayah Terdampak Dan Implikasi
wilayah yang paling berpotensi terdampak dari :
Perairan selatan pulau besar seperti Jawa, Bali, NTB.
Laut lepas Selat Sunda, selatan Banten, hingga wilayah barat Lampung.
Zona pelayaran dan perikanan yang dekat garis pantai di selatan.
Dampak lainnya Diantara :
Pelayaran kapal kecil atau kapal nelayan dapat terhambat atau berbahaya.
Arus laut dan gelombang besar bisa memicu gua-laut (surf) dan ombak pecah yang lebih kuat mendekati pantai.
Aktivitas rekreasi laut, seperti wisata pantai atau diving di zona selatan, harus lebih berhati-hati.
Rekomendasi BMKG
Kapal berukuran kecil atau pengguna laut tradisional disarankan menunda pergi ke laut selama periode potensi gelombang tinggi.
Pengguna pelayaran komersial dan operator wisata laut agar memperhatikan update cuaca dan gelombang secara berkala.
Warga pantai agar mewaspadai kondisi laut yang tiba-tiba berubah dan menghindari zona rawan saat angin menguat.
Otoritas pelabuhan dan penyelenggara transportasi laut agar meningkatkan kesiapsiagaan untuk memantau kondisi gelombang dan memberi peringatan dini apabila diperlukan.
Kesimpulan
Meskipun gelombang setinggi hingga 4 meter bukanlah skenario ekstrem yang sangat jarang di kawasan selatan Indonesia, karena karakteristik laut di Samudra Hindia memang memungkinkan gelombang maksimum 3 sampai 6 meter dalam kondisi tertentu. pemberitahuan ini penting sebagai antisipasi bagi semua pihak yang beraktivitas di laut dan pantai. BMKG melalui peringatan ini menegaskan bahwa kewaspadaan dan persiapan sejak awal dapat mengurangi risiko kecelakaan laut dan kerugian lainnya.
Komentar
Posting Komentar