Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Menurut Para Dokter Menjelaskan Apa Bila Kita Terkena Mikroplastik "Apa Saja Dampak Pada Kesehatan Kulit, Juga Resiko Apa Yang Ada Pada Kesehatan"



Apa itu mikroplastik?

“Mikroplastik” adalah partikel plastik yang sangat kecil, secara umum kurang dari 5 mm (atau bahkan ke ukuran nanoplastik kurang dari 100 nm) yang berasal dari pelapukan plastik besar, mikro beads dalam kosmetik, ataupun serpihan tekstil sintetis. 

Mereka kini ditemukan bukan hanya di lingkungan tetapi juga dalam produk kosmetik/personal care, bahkan dalam jaringan tubuh manusia. 

Jalur paparan mikroplastik ke kulit

beberapa mekanisme paparan ke kulit meliputi :

Penggunaan produk perawatan kulit (misalnya sabun, scrub, pembersih) yang mengandung mikroplastik atau nanoplastik. 

Kontak kulit langsung dengan lingkungan yang mengandung mikroplastik (misalnya debu mikroplastik atau serat tekstil sintetis yang mengendap pada kulit). 

Penetrasi atau adsorpsi bahan aditif plastik (plasticizer, flame retardant) melalui kulit, yang mungkin ditransport oleh partikel mikroplastik. 

Dampak terhadap kulit menurut penelitian dermatologi

berikut rangkuman dari hasil riset dan pendapat para ahli dermatologi :

Disfungsi penghalang kulit (skin barrier)

penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dan nanoplastik dapat mengganggu integritas lapisan lipid dan struktur stratum corneum (lapisan terluar kulit) sehingga fungsi pelindung kulit bisa melemah,

ketika penghalang kulit melemah, kulit lebih rentan terhadap iritan, alergen, ataupun mikroorganisme. Dalam konteks ini, paparan mikroplastik dapat mempercepat proses tersebut.

Peradangan Dan Stres Oksidatif

mikroplastik berukuran sangat kecil (termasuk nanoplastik) telah terbukti dalam model sel menunjukkan peningkatan produksi reactive-oxygen species (ROS), kerusakan mitokondria, dan aktivasi jalur inflamasi. 

peradangan kronis di kulit dapat memperparah kondisi seperti dermatitis, eksim, penuaan dini dan pigmentasi tidak merata.

seperti salah satu kajian menyebut bahwa mikroplastik dapat memicu aktivasi inflammasome (misalnya NLRP3) yang memacu pelepasan mediator inflamasi. 

Penuaan kulit lebih cepat

karena efek stres oksidatif + peradangan + gangguan penghalang kulit, riset menunjukkan kemungkinan bahwa mikroplastik dapat mempercepat penuaan kulit (misalnya munculnya garis-halus, keriput, elastisitas kulit menurun). 

Potensi Penetrasi Dan Efek Sistemik

meskipun sebagian besar masih dalam tahap riset, ada bukti bahwa partikel sangat kecil (nanoplastik) dapat menembus kulit atau menembus lewat pori/folikel/sel sweat duct. 

selain itu bahan aditif yang ada dalam plastik (sebagai contoh: plastikizer, flame retardants) dapat terserap melalui kulit dan memiliki efek endokrin atau toksik sistemik. 

Ketidakpastian dan riset yang masih terbatas

Penting untuk dicatat :

banyak studi menggunakan model sel atau hewan, bukan manusia secara langsung.

dosis dan ukuran partikel yang relevan dengan paparan manusia sehari-hari belum selalu jelas.

belum cukup data jangka panjang untuk menjamin seberapa besar risiko kesehatan kulit yang sesungguhnya dalam kondisi normal penggunaan kosmetik atau paparan lingkungan.

Sebagai kesimpulan dalam jurnal: “meskipun pemahaman yang tepat masih terus berkembang, studi ini menegaskan pentingnya perhatian terhadap partikel sintetik ini dalam dermatologi”. 

Apa Kata Dokter Ahli Dermatologi?

walaupun belum banyak wawancara terbuka, dari kajian dermatologi dapat disimpulkan bahwa :

ahli dermatologi menyoroti bahwa meskipun kulit adalah penghalang yang cukup kuat, kondisi seperti kulit rusak, hiperpigmentasi, eksem, inflamasi kronis atau penggunaan kosmetik agresif dapat membuat penetrasi partikel lebih mudah.

disarankan untuk waspada terhadap produk yang mengandung “microbeads” atau plastik halus yang sengaja ditambahkan untuk eksfoliasi karena selain dampak lingkungan, juga potensi iritasi kulit.

untuk pasien dengan kondisi kulit sensitif, rekomendasi termasuk memilih produk dengan formula sederhana, menghindari scrub kasar dengan partikel keras (termasuk plastik) dan menjaga penghalang kulit agar tetap sehat (misalnya dengan pelembap, menghindari over-exfoliasi).

secara umum dokter menyarankan prinsip pencegahan, mengurangi paparan terhadap mikroplastik sebisa mungkin adalah langkah bijak sampai riset lebih lengkap tersedia.

Rekomendasi Untuk Pengguna  Upaya Pencegahan

berdasarkan bukti saat ini dan rekomendasi umum ahli, berikut beberapa tips praktis :

baca label produk kosmetik/skincare: hindari produk yang mencantumkan “microbeads”, “polyethylene beads”, “polymethyl methacrylate microbeads”, atau partikel plastik eksfoliasi.

pilih produk dengan bahan eksfoliasi yang lebih lembut dan alami (seperti butiran gula, daripada plastik keras) terutama jika kulit Anda sensitif.

jaga kesehatan penghalang kulit: gunakan pelembap, hindari aktivitas yang terlalu agresif pada kulit. Kulit dengan penghalang yang sehat lebih mampu melindungi dari paparan eksternal.

minimalkan paparan lingkungan misalnya pilih pakaian dari bahan alami (katun, linen) dibanding sintetis bila memungkinkan, karena tekstil sintetis dapat melepaskan mikroserat yang dapat kontak dengan kulit. 

jika Anda memiliki kondisi kulit seperti dermatitis atopi, rosacea, atau kulit yang sering rusak/luka, konsultasikan dengan dermatologis untuk memilih produk yang aman dan minim risiko iritasi tambahan dari mikroplastik.

Kesimpulan

Meskipun penelitian tentang dampak mikroplastik terhadap kulit manusia secara langsung masih dalam tahap awal, terdapat bukti yang cukup meyakinkan bahwa mikroplastik dan nanoplastik bisa :

Mengganggu penghalang kulit,

Memicu stres oksidatif dan inflamasi,

Berpotensi mempercepat penuaan kulit,

Mengandung aditif plastik yang mungkin memiliki efek sistemik,

Dari sudut pandang dermatologi, adalah rasional untuk bersikap hati hati dan mengadopsi langkah pencegahan sampai riset lebih lanjut mengklarifikasi sepenuhnya dampak jangka panjangnya.


Komentar