Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Kabar Dari Chatbot Atau Sistem AI Telah Mengantikan Tenaga Kerja Manusia "Bank Perbankan Australia Telah Menggantikan Karyawan dengan Chatbot AI, Ketika Pelatih Jadi Korban Teknologi"

 


Kronologi dan Latar Belakang

Pada Juli 2025, Commonwealth Bank of Australia (CBA), salah satu bank terbesar di negeri tersebut, melakukan pemecatan terhadap 45 karyawan di divisi panggilan pelanggan. Langkah ini terkait implementasi chatbot atau sistem AI  yang dikembangkan untuk menangani pertanyaan dasar nasabah.

Ironi yang Menyakitkan

Sosok utama dalam kisah ini adalah Kathryn Sullivan (63 tahun), seorang pegawai berpengalaman dengan masa kerja 25 tahun. Ironisnya, Sullivan adalah salah satu pihak yang membantu membuat skrip dan menguji respons untuk chatbot Bumblebee, dan tanpa disadari, membimbing sistem yang akhirnya menggantikan posisinya. Ia menyatakan, “Tanpa sengaja, saya melatih chatbot yang mengambil pekerjaan saya”.

Gejolak Dan kekecewaan

Sullivan dan rekan-rekannya mengalami "shock" mendalam. Dia berharap akan dipindahkan ke posisi lain setelah proyek selesai, namun justru diberhentikan. Ia juga mengungkap pernah mengalami "ghosting" selama delapan hari kerja tanpa penjelasan dari manajemen CBA Vanguard.

Ketidakefektifan dan Reaksi Balik

Bank awalnya berdalih chatbot mengurangi hingga 2.000 panggilan per minggu, namun ternyata volume panggilan meningkat dan layanan terganggu. Berdasarkan tekanan dari serikat Finance Sector Union (FSU) dan keputusan Dewan Perburuhan (Fair Work Commission), CBA membalikkan keputusan dan menawarkan karyawan untuk kembali bekerja atau dipindahkan.

Dampak Sosial dan Perdebatan Publik

Kebijakan tersebut memicu debat nasional: adakah regulasi yang membatasi pemecatan massal karena teknologi? Para pemimpin serikat dan pemerintah menyerukan agar AI digunakan untuk memperkuat, bukan menggantikan, tenaga kerja manusia. Mereka juga menekankan pentingnya pelatihan ulang dan perlindungan sosial bagi pekerja terdampak.

Tren yang Lebih Luas dalam Industri Perbankan

Fenomena serupa juga terjadi di Bank of Queensland (BOQ), yang memecat sekitar 200 pekerja melalui kemitraan dengan Capgemini—dituduh sebagai langkah untuk menggantikan tenaga kerja dengan teknologi AI dan outsourcing.

Kesimpulan

Peristiwa ini menjadi peringatan nyata tentang risiko otomatisasi tanpa perencanaan matang. Kejadian di CBA memperlihatkan bahwa meski AI menawarkan efisiensi, teknologi belum sepenuhnya siap menggantikan peran manusia, terutama dalam konteks empati, kompleksitas pertanyaan, dan hubungan personal. Transisi yang adil melalui regulasi, pelatihan ulang, dan dialog pekerja, adalah kunci agar AI menjadi mitra bukan ancaman.

Komentar