Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Informatif Mengungkap Fakta Atau Mitos "Apakah Indonesia Benar Benar Dijajah Belanda Selama 350 Tahun, Menurut Sejarawan Fakta Atau Mitos?"

 


Selama ini banyak orang mengenal ungkapan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Kalimat ini sering terdengar di sekolah, buku, maupun pidato tokoh-tokoh bangsa. Namun, benarkah fakta sejarah menunjukkan demikian? Sejarawan memiliki pandangan yang lebih rinci.

Asal Mula Angka “350 Tahun”
Ungkapan ini pertama kali populer melalui pidato Bung Karno pada masa perjuangan kemerdekaan. Tujuannya adalah membangkitkan semangat persatuan bangsa dengan menekankan lamanya penderitaan rakyat di bawah penjajahan. Akan tetapi, secara historis, angka tersebut lebih merupakan retorika politik ketimbang catatan kronologis yang akurat.

Fakta Sejarah Penjajahan Belanda
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) masuk ke Nusantara sejak 1602. Namun VOC bukanlah negara, melainkan perusahaan dagang yang mendapat izin monopoli dari Belanda. VOC menguasai wilayah terbatas, terutama Batavia (Jakarta) dan beberapa pusat perdagangan rempah.
Setelah VOC bubar tahun 1799, wilayah jajahan diserahkan ke Pemerintah Kolonial Belanda. Saat itulah Belanda secara langsung menjadi penguasa kolonial.
Penguasaan Belanda tidak merata di seluruh kepulauan Nusantara. Misalnya, Aceh baru benar-benar ditaklukkan pada awal abad ke-20 setelah perang panjang (1873–1904). Begitu pula Bali, Papua, dan beberapa daerah lain baru masuk ke dalam administrasi Belanda di abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Jika dihitung, masa pemerintahan kolonial Belanda secara efektif hanya sekitar ± 180–190 tahun, bukan 350 tahun penuh.

Pandangan Sejarawan
Banyak sejarawan menegaskan bahwa klaim “350 tahun dijajah” adalah mitos sejarah, Menurut :
Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar menyatakan bahwa dominasi Belanda secara penuh baru terjadi setelah abad ke-19,
Sejarawan Onghokham juga menekankan bahwa penjajahan Belanda bersifat bertahap, tidak serentak di semua daerah.
Artinya sebagian besar wilayah Nusantara baru benar-benar berada di bawah kontrol Belanda sekitar 100 sampai 150 tahun sebelum proklamasi 1945.

Kesimpulan
Ungkapan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun lebih tepat disebut mitos atau retorika politik daripada fakta sejarah. Nyatanya, Belanda tidak langsung menguasai seluruh wilayah Indonesia sejak awal abad ke-17. Penjajahan berlangsung bertahap, terbatas, dan tidak merata di berbagai daerah.

Namun demikian, mitos ini tetap memiliki arti penting dalam sejarah Indonesia: ia menjadi simbol penderitaan panjang sekaligus pemicu semangat perjuangan untuk meraih kemerdekaan.

Komentar