Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Mengenal Kembali Sejarah Dan Fakta " Siapa yang Menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih? "

 


Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih dijahit oleh Fatmawati Soekarno, istri dari Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Ia menjahit bendera tersebut dengan tangan sendiri menggunakan mesin jahit Singer di rumahnya di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, beberapa hari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Fatmawati masih berusia 22 tahun saat menjahit bendera tersebut. Meskipun usianya muda, peran dan kontribusinya dalam sejarah kemerdekaan Indonesia sangat besar, karena bendera yang dijahitnya dikibarkan pertama kali saat proklamasi dibacakan oleh Soekarno.

Sejarah Pembuatan Bendera Pusaka

Waktu Pembuatan :

Sekitar tanggal 16 Agustus 1945

Tempat Pembuatan:

Rumah Soekarno, Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta

Bahan :

Kain katun biasa berwarna merah dan putih yang dijahit secara sederhana.

Alat :

Mesin jahit tua merek Singer, yang masih bisa disaksikan di museum saat ini.

Menurut berbagai catatan sejarah, Fatmawati sebenarnya sedang mengandung saat menjahit bendera tersebut. Meski dalam kondisi kehamilan, semangat nasionalismenya tetap tinggi.

Fakta Fakta Menarik Tentang Bendera Pusaka

Bukan Bendera Pertama di Nusantara

Merah putih sudah digunakan sejak zaman kerajaan, seperti pada Kerajaan Majapahit yang juga memakai warna merah dan putih sebagai lambang kekuasaan.

Disebut "Bendera Pusaka"

Karena bendera ini merupakan simbol pertama kemerdekaan Indonesia yang asli dan memiliki nilai sejarah tinggi.

Dikibarkan Setiap 17 Agustus Hingga 1968

Bendera pusaka asli sempat dikibarkan setiap upacara peringatan kemerdekaan RI hingga tahun 1968. Setelah itu, bendera tersebut disimpan demi alasan pelestarian.

Disimpan di Monumen Nasional (Monas)

Kini, bendera pusaka disimpan secara khusus dan dirawat di Monas, Jakarta, untuk menjaga kelestariannya.

Menjadi Contoh Replika Nasional

Setiap tahun, bendera yang dikibarkan di Istana Merdeka pada 17 Agustus adalah replika dari bendera pusaka, bukan bendera aslinya.

Kesimpulan :

Fatmawati Soekarno bukan hanya dikenal sebagai Ibu Negara pertama, tetapi juga sebagai sosok penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Bendera pusaka yang dijahit olehnya menjadi simbol perjuangan, semangat kemerdekaan, dan cinta tanah air yang abadi. Meski sederhana secara fisik, bendera itu menyimpan makna luar biasa dalam perjalanan bangsa Indonesia.


Komentar