Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Anjloknya Dolar AS di Tengah Kekacauan Perang Iran

 


Latar Belakang Konflik

Pertengahan Juni 2025, ketegangan eskalatif antara Israel. Iran termasuk Amerika Serikat menyebabkan gejolak besar di pasar keuangan global. AS melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni, memicu reaksi keras dari Teheran dan kekhawatiran akan ekspansi perang skala lebih luas.

Daya Tarik Aset Aman Berbalik
Di awal konflik, investor global berpindah ke aset safe-haven: dolar, emas, dan obligasi. Nilai indeks dolar sempat menguat sekitar 0,61% pada 23 Juni karena ekspektasi respons terbatas Iran.

Namun situasi segera berubah. Setelah muncul laporan bahwa Iran siap meredam konfrontasi dan kembali ke meja perundingan, arus modal berbalik – investasi masuk ke aset risiko, sementara permintaan safe‑haven turun. Indeks dolar (DXY) kemudian melemah sekitar 0,46%.

Faktor Suku Bunga AS
Dampak perang tak sendirian menekan dolar. Komentar dovish dari pejabat Federal Reserve, termasuk Michelle Bowman dan Christopher Waller, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Kombinasi ketegangan geopolitik yang mereda dan sinyal pelonggaran moneter memberikan tekanan tambahan pada greenback.

Dampak Pasar Regional
Di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, peristiwa itu berimbas langsung pada mata uang lokal. Rupiah mengalami pelemahan signifikan, mencapai sekitar Rp. 16.400/USD pada 19 Juni, melemah hampir 1% dari level sebelumnya. karena pasar mencemaskan keterlibatan langsung AS.
Sementara itu, negara-negara importir minyak di Eropa merasakan efek negatif langsung. Harga minyak yang meroket meningkatkan biaya impor, namun pelemahan dolar sedikit meredam tekanan inflasi.

Tren Jangka Panjang : Kekhawatiran Dedolarisasi
Perang Iran–Israel ini sekaligus mempercepat tren de‑dolarisasi. Nasional dan blok seperti BRICS menguatkan kerjasama perdagangan non‑dolar dan mempromosikan sistem alternatif pembayaran global. Ketergantungan pada dolar yang dipandang rentan terhadap sanksi dan politisasi menjadi semakin dipertanyakan.

Kesimpulan
Fluktuasi Geopolitik menggerakkan pasar safe‑haven: saat ketegangan naik, dolar menguat; saat mereda, dolar tergelincir.
Moneter Dovish Fed memperlemah dolar secara struktural.
Akibat Lokal terpukulnya mata uang domestik seperti rupiah menjadi indikator nyata dampak global.
Percepatan Dedolarisasi geopolitik modern bisa memperlemah posisi global dolar dalam jangka panjang.
Dolar AS tidak selamanya jaminan aman. terutama saat konflik regional berpadu dengan sinyal pelonggaran kebijakan moneter dan pelan tapi pasti, dunia mencari alternatif mata uang global.

Komentar