Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Limbab Disangka Setan dan Ditahan Migrasi Arab: Kisah Unik dari Perjalanan Seorang Seniman Papua

 


Nama Limbab mungkin belum familiar bagi sebagian besar masyarakat, tetapi kisahnya kini mulai mencuri perhatian publik, terutama setelah kabar unik tentang dirinya yang disangka "setan" dan sempat ditahan di jalur migrasi Timur Tengah mencuat ke media sosial.

Limbab adalah seorang seniman muda asal pedalaman Papua yang dikenal dengan penampilannya yang eksentrik dan karya-karya seni instalasi berbasis budaya lokal. Ia sering mengecat tubuhnya dengan pola adat dan mengenakan hiasan kepala khas suku, yang membuat tampilannya mencolok saat bepergian ke luar negeri.


Peristiwa menarik terjadi saat Limbab mengikuti program pertukaran budaya dan transit di salah satu negara Timur Tengah. Di bandara internasional negara tersebut, Limbab menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang tak biasa. Sejumlah petugas imigrasi dan warga lokal disebut menganggap penampilan Limbab menyerupai makhluk gaib atau "jin", yang dalam budaya mereka sering diasosiasikan dengan sosok "setan".

Akibatnya, Limbab sempat ditahan oleh pihak imigrasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Mereka seperti takut tapi juga penasaran," ungkap Limbab melalui wawancara daring setelah kembali ke Indonesia. "Saya hanya ingin menunjukkan budaya saya, tapi ternyata responsnya luar biasa aneh."


Menurut laporan, proses pemeriksaan berjalan lancar setelah pihak kedutaan Indonesia turun tangan dan menjelaskan bahwa Limbab adalah peserta resmi pertukaran budaya. Ia akhirnya dibebaskan setelah beberapa jam dan melanjutkan perjalanannya ke Eropa, tempat ia memamerkan karya seni bertema “Roh Leluhur dari Tanah Papua”.

Peristiwa ini menjadi pengingat tentang pentingnya pemahaman lintas budaya, terutama dalam konteks globalisasi. Meskipun penampilan Limbab membuat beberapa orang tidak nyaman, kisah ini membuka ruang diskusi tentang stereotip, keberagaman, dan ekspresi budaya.


Kini, Limbab justru semakin dikenal luas. Banyak netizen menyebutnya sebagai “Duta Seni Gaib” karena penampilannya yang magis, namun sarat makna tradisional.

Kalau saya bisa membawa budaya Papua ke dunia luar dan bikin orang berpikir, itu sudah cukup buat saya,” ujar Limbab sambil tersenyum.

Jika kamu ingin artikel ini lebih serius, lucu, atau dalam bentuk fiksi/satire, aku bisa bantu ubah gayanya. Mau?


Komentar