Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Kisah Dari Perusahaan Terbesar Di Indonesia, Menjadi Inspiratif Semua Perusahaan Yang Baru Merintis. "Kedua Saudara Yang Bangkit Dan Kejatuhan Imperium Rasa Nusantara" Ini Kronologinya

 


Di awal tahun 1990 an, dua saudara bernama Ardi Wiranata dan Bagas Wiranata memulai usaha kecil di sebuah kota industri (Jawa Barat). Dengan modal pas pasan dan resep turun-temurun dari sang ibu, mereka mencoba membuat produk mi instan yang diberi nama Indonmie Rasa Nusantara sebuah produk yang mengangkat cita rasa kuliner tradisional Indonesia.

Awal Kesuksesan

Bermula dari sebuah pabrik kecil, produk tersebut perlahan menjadi fenomena nasional. Dalam lima tahun saja, perusahaan Wiranata Group berubah menjadi perusahaan makanan terbesar di Indonesia, merajai pasar nasional, masuk ke lebih dari 20 negara, dan membuka ribuan lapangan kerja. Kesuksesan itu tak lepas dari peran berbeda keduanya :

Ardi adalah otak bisnis dan strategi ekspansi,

Bagas adalah jenius inovasi produk dan riset bahan baku,

Keduanya selalu berkata "Selama kita bersatu, tak ada yang bisa menjatuhkan kita.”

Kronologi Sebelum Konflik

Namun badai mulai muncul ketika Bagas menciptakan produk baru bernama Indonmie Rasa Energi, mi instan dengan tambahan zat stimulan herbal untuk meningkatkan stamina. Produk itu langsung menjadi sorotan karena dianggap revolusioner dan mampu menggeser semua kompetitor. Sayangnya, demi mengejar produksi cepat, pasokan bahan baku diambil dari pemasok baru yang belum melalui proses standar riset kualitas. Ardi yang fokus pada ekspansi luar negeri tidak menyadari hal ini. Setelah dua bulan berada di pasaran, muncul laporan konsumen yang mengalami efek samping setelah mengonsumsi produk tersebut. Media mulai memberitakan isu kesehatan dan memicu kepanikan publik.

Kronologi Yang Jadi Malapetaka

Pemerintah melakukan investigasi dan ditemukan bahwa salah satu bahan herbal ternyata bereaksi berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Produk tersebut ditarik massal, menyebabkan kerugian triliunan rupiah, saham anjlok drastis dalam hitungan hari, dan investor menarik modal. Di tengah tekanan besar, publik menginginkan jawaban. Kedua saudara itu justru saling menyalahkan :

Ardi menuduh Bagas ceroboh dan tidak transparan,

Bagas menuduh Ardi terlalu mengejar keuntungan dan mengabaikan kualitas,

Pertengkaran itu pecah di depan direksi dan bocor ke media. Kepercayaan publik runtuh.

Inilah Terjatuh Dari Imperium Rasa Nusantara 

Dalam enam bulan saja, Wiranata Group bangkrut dan dijual kepada grup asing. Ribuan orang kehilangan pekerjaan. Dua saudara yang dulu bersumpah tidak akan berpisah, kini tidak saling bicara lagi. Pada sebuah wawancara bertahun-tahun kemudian, Ardi berkata dengan mata berkaca kaca “Kami menang melawan dunia, tapi kalah oleh keserakahan dan ego.” Sedangkan Bagas hanya mengatakan “Jika saja kami lebih mementingkan manusia daripada angka.”

Jadikan Kisah Ini Pelajaran Moral Bagi Yang Lagi Berjuang Di Perusahaan Pemula

dari kisah ini menjadi pengingat bahwa :

Bisnis besar yang dibangun dengan persaudaraan dapat hancur oleh konflik batin,

Inovasi tanpa kontrol kualitas bisa membawa bencana,

Transparansi dan komunikasi lebih penting daripada ambisi,

Kesuksesan tidak berarti apa apa jika kehilangan kepercayaan publik. 

Jika pembisnis ingin, memulai baru harus diperhatikan :

Versi majalah bisnis dengan analisis manajemen dan strategi,

Versi cerita motivasi yang lebih emosional,

Versi cerbung bab perbab seperti novel drama korporasi.


Komentar