Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Pacu Jalur Menjadi Sorotan Dunia dalam Festival Perahu Dayung di Indonesia

 


Festival Pacu Jalur yang digelar di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing-Riau), Juli 2025 kembali mencuri perhatian dunia. Ajang tahunan yang telah menjadi ikon budaya masyarakat Riau ini tidak hanya menghadirkan kompetisi perahu dayung tradisional, tetapi juga menyuguhkan kekayaan budaya lokal yang memikat wisatawan mancanegara.

Tahun ini, Festival Pacu Jalur diikuti oleh lebih dari 200 jalur (perahu tradisional khas Kuansing), yang masing-masing mewakili desa-desa di sepanjang Sungai Kuantan. Setiap jalur dihiasi ornamen warna-warni dan diiringi musik tradisional, menjadikan lomba ini tidak sekadar pertandingan, tetapi juga pertunjukan seni dan kekompakan komunitas.


Menariknya, festival tahun ini menjadi sorotan dunia setelah beberapa tim dari negara-negara ASEAN, Jepang, Belanda, hingga Amerika Serikat turut hadir sebagai tamu kehormatan dan peserta eksibisi. Kehadiran mereka menandai pengakuan internasional terhadap Pacu Jalur sebagai warisan budaya yang layak ditonton dan dipelajari.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, dalam sambutannya menyebut bahwa Pacu Jalur memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata kelas dunia.


"Pacu Jalur bukan hanya olahraga tradisional, tapi juga ekspresi budaya yang unik. Ini adalah momentum kita untuk memperkenalkan kekayaan lokal kepada dunia internasional," ujarnya.

Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) juga memberikan apresiasi terhadap keberhasilan penyelenggaraan festival ini. Dalam laporan resminya, UNWTO menyebut Pacu Jalur sebagai salah satu contoh terbaik pelestarian budaya berbasis komunitas yang mampu mendongkrak ekonomi lokal.

Festival ini juga memberikan dampak positif terhadap sektor UMKM. Selama acara berlangsung, ribuan pengunjung memenuhi stan makanan khas Riau, kerajinan tangan, hingga batik Kuansing. Hotel dan penginapan di wilayah sekitar pun mengalami peningkatan okupansi hingga 90%.

Dengan sorotan internasional yang semakin besar, pemerintah daerah Kuantan Singingi tengah mengusulkan agar Pacu Jalur masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.


Tentang Pacu Jalur

Pacu Jalur adalah perlombaan perahu dayung tradisional yang telah ada sejak abad ke-17. Perahu yang digunakan memiliki panjang sekitar 25–40 meter dan dapat memuat hingga 60 pendayung. Awalnya, lomba ini merupakan bagian dari perayaan adat dan keagamaan masyarakat Melayu di Riau.


Komentar