Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Krisna, Pemuda 20 Tahun yang Mengalahkan PNS dan Ketua Masjid untuk Menjadi Ketua RW


Di tengah tengah perkampungan yang masih menjunjung tinggi budaya senioritas, muncul sosok pemuda bernama Krisna, berusia baru 20 tahun, yang mengguncang tradisi. Siapa sangka, dalam pemilihan Ketua RW di Kelurahan Sukamaju, Krisna berhasil mengungguli dua kandidat kuat seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpengalaman dan seorang ketua masjid yang sudah puluhan tahun aktif di masyarakat.


Anak Muda dengan Visi Besar

Krisna bukanlah pemuda biasa. Meski usianya terbilang muda, ia dikenal sebagai sosok aktif, peduli lingkungan, dan kerap terlibat dalam kegiatan sosial sejak masih duduk di bangku SMA. Ia memimpin komunitas pemuda desa, membantu mengajar anak-anak kurang mampu, dan rutin menginisiasi kerja bakti warga. Banyak warga, terutama generasi muda dan ibu-ibu, mulai menaruh harapan padanya.

Dia bukan hanya banyak ide, tapi juga turun langsung. Krisna itu bukan cuma ngomong, tapi kerja,” ungkap Bu Rina, salah satu warga yang sejak awal mendukung Krisna.


Pertarungan yang Tidak Seimbang, Tapi Menang

Lawan Krisna dalam pemilihan ketua RW bukan orang sembarangan. Yang pertama adalah Pak Darto, seorang PNS yang telah lama berdinas di kantor kecamatan. Ia dikenal berwibawa dan punya banyak koneksi. Kandidat kedua, Ustaz Fadli, merupakan ketua masjid yang dihormati, bijaksana, dan disegani warga karena kiprahnya dalam pembinaan rohani masyarakat. namun dalam debat RW dan saat penyampaian visi-misi, Krisna tampil beda. Ia menawarkan program-program segar: digitalisasi administrasi RW, pelatihan keterampilan untuk pemuda, dan pembentukan koperasi warga berbasis UMKM. Gagasan-gagasan inilah yang memikat hati banyak warga. dengan perolehan suara yang mengejutkan, Krisna meraih 65% suara, mengalahkan dua rivalnya secara telak.


Simbol Perubahan

Kemenangan Krisna bukan sekadar cerita tentang pemuda yang jadi ketua RW. Ini adalah simbol perubahan. Ia membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk memimpin, selama seseorang memiliki niat tulus, kemampuan, dan keberanian untuk bertindak. kini, sebagai Ketua RW termuda di kecamatannya, Krisna menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya. Ia pun mengajak generasi muda lain untuk tidak takut mengambil peran dalam pembangunan masyarakat. Kalau bukan kita yang muda yang bergerak, siapa lagi?” ujar Krisna usai dilantik.


Komentar