Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Berita Yang Memberikan Inspirasi Bagi Kita : Pak RT Gen Z Perbaiki Jembatan Rusak Tanpa Bantuan Pemerintah, Warga Terkesan

 


Di tengah keterbatasan anggaran dan lambatnya respon pemerintah, seorang ketua RT muda dari generasi Z berhasil mencuri perhatian publik. Dialah Fajar Ramadhan (27), Ketua RT 04 RW 02 Desa Sukamaju, yang memimpin langsung perbaikan jembatan penghubung antar dusun yang rusak parah sejak dua bulan lalu ( Desa Sukamaju, 14 Juli 2025 )

Jembatan tersebut merupakan akses vital bagi warga dalam beraktivitas, termasuk untuk anak-anak sekolah, petani, dan pedagang. Sayangnya, kerusakan jembatan itu tak kunjung ditangani oleh pihak berwenang meski sudah beberapa kali dilaporkan.


Alih-alih menunggu lebih lama, Fajar mengambil inisiatif. Dengan semangat gotong royong, ia mengajak warga setempat memperbaiki jembatan secara swadaya. "Saya lihat tiap hari warga harus memutar sejauh 2 km, bahkan anak-anak harus menyeberang sungai dengan bahaya. Saya tidak tega. Jadi saya ajak warga patungan dan gotong royong," ujarnya.

Fajar, yang dikenal melek teknologi, bahkan memanfaatkan media sosial untuk menggalang dana dari netizen. Dalam waktu seminggu, ia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp12 juta yang digunakan untuk membeli material seperti kayu, semen, dan besi. Proses pembangunan berlangsung selama 10 hari dan melibatkan puluhan warga setiap harinya.


Kini, jembatan tersebut telah kembali bisa dilalui dengan aman. Masyarakat pun memberikan apresiasi besar terhadap kepemimpinan Fajar. "Pak RT kita ini luar biasa. Umurnya masih muda, tapi punya kepedulian tinggi. Ini bukti nyata kalau pemimpin itu nggak harus nunggu anggaran pemerintah," ungkap Ibu Sari, salah satu warga.

Langkah Fajar juga mendapat perhatian warganet setelah videonya saat memimpin pembangunan jembatan viral di media sosial. Banyak yang memuji sikap tanggap dan kepemimpinannya sebagai generasi muda.

Meski begitu, Fajar menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk protes, melainkan bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat. Ia berharap pemerintah bisa lebih responsif ke depannya. "Saya hanya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Semoga ini jadi pemicu agar pemerintah lebih cepat turun tangan," katanya.


Komentar