Aku berdiri,
Menatap sisa hari,
Waktu berlari, tak peduli,
Membawa pergi semua janji dan mimpi.
Ada tawa yang dulu hangat,
Kini tinggal gema di sudut ingatan,
Ada langkah yang pernah cepat,
Kini tertatih, kehilangan arah dan tujuan.
Wahai waktu, apa rahasiamu?,
Mengapa kau tak pernah menunggu?,
Setiap detikmu terasa sia-sia,
Bagi hati yang belum siap berpisah.
Tapi mungkin, di situlah maknanya, Bahwa hidup hanyalah sebatas waktu,
Yang datang untuk pergi,
Yang singgah untuk mengerti.
Maka biarlah aku belajar tenang,
Dalam tiap kehilangan dan datang,
Karena yang abadi bukan lamanya,
Melainkan bagaimana kita mencintainya.
"Waktu selalu menjadi misteri yang menyelimuti kehidupan manusia. Ia hadir tanpa suara, berjalan tanpa bisa dihentikan, dan meninggalkan jejak pada setiap langkah kita. Banyak yang mencoba mengejarnya, tak sedikit pula yang justru tersesat di dalamnya, kesadaran bahwa waktu adalah batas yang tak bisa ditawar. Ia menjadi saksi bagi tawa, luka, dan perjalanan setiap manusia, namun di balik kesementaraan itu, tersimpan pelajaran berharga"
Komentar
Posting Komentar