Langsung ke konten utama

Postingan Utama

Warisan Budaya, Filosofi, dan Makna Dibalik Makan Menggunakan Tangan Sudah Tradisi Kuliner Di Negara Kita

  Makan dengan tangan bukan sekadar cara menikmati hidangan, melainkan sebuah warisan budaya yang penuh filosofi. Tradisi ini masih dijaga di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, India, Timur Tengah, hingga Afrika. Di balik kesederhanaannya, tersimpan makna yang erat kaitannya dengan nilai kebersamaan, kesehatan, hingga spiritualitas. Sejarah dan Warisan Budaya Sejak dahulu, manusia mengenal makan dengan tangan jauh sebelum ditemukan alat makan seperti sendok dan garpu. Di Nusantara, tradisi ini sudah menjadi bagian dari keseharian, terutama saat menikmati makanan khas seperti nasi liwet, nasi padang, atau makan bersama dalam “botram” di Jawa Barat. Di India makan dengan tangan dianggap cara paling murni untuk menghormati makanan, sementara di Timur Tengah, jamuan besar sering dihidangkan dalam wadah besar untuk dimakan bersama dengan tangan sebagai simbol persaudaraan. Filosofi di Balik Tangan Dalam beberapa budaya makan dengan tangan tidak hanya soal praktis, tapi juga men...

Informasi Pengguna Aplikasi WhatsApp Harus Berhati Hati Karena Penyelidikan Dan Peringatan FBI Ditemukan Modus Penipuan Baru

 


FBI dan IC3 (Internet Crime Complaint Center) melaporkan gelombang penipuan yang semakin canggih. Sering memanfaatkan WhatsApp, SMS, panggilan suara palsu, dan teknologi AI (deepfake suara atau teks). Pelaku mengaku sebagai pejabat pemerintah, keluarga, atau layanan resmi lalu meminta korban mengklik tautan, memasukkan kode, atau mentransfer uang. Laporan resmi dan investigasi terkait turut menunjukkan bahwa platform seperti WhatsApp juga menjadi jalur utama penyebaran dan rekrutmen akun penipuan.

Bagaimana modusnya bekerja dalam aplikasi whatsapp 

Impersonasi pejabat atau lembaga resmi, Penipu mengirim pesan WhatsApp atau SMS yang tampak resmi, mengaku dari FBI/IC3, bank, atau institusi pemerintah, lalu menuntut tindakan cepat (mis. “verifikasi”, denda, atau ancaman hukum). Tujuan: memaksa korban memberikan data atau mentransfer uang. 

Smishing ditambah tautan berbahaya. Pesan berisi link ke situs palsu yang terlihat nyata (bank, lembaga) untuk mencuri kredensial atau meminta kode verifikasi. Setelah korban memasukkan informasi, akun atau bank dikuras. 

Vishing atau deepfake suara, panggilan suara yang memakai teknologi pengubahan suara untuk meniru orang yang dipercaya (mis. keluarga atau pejabat), meminta uang atau akses ke akun. Ini semakin diperkuat oleh model AI. 

Akun massal dan grup rekruitmen, penipu menggunakan jutaan akun (sering dibuat/diambil alih) untuk mengirim pesan massal, menambahkan target ke grup, atau memancing korban lewat “peluang investasi / job-task” yang berujung pada permintaan deposit. Platform seperti WhatsApp aktif menonaktifkan akun semacam ini tapi problem masih besar. 

Tanda tanda pesan atau panggilan penipuan

Mendesak, memberi ultimatum, atau menakut nakuti (mis. ancaman penahanan),

Meminta kode verifikasi WhatsApp atau 2FA yang baru saja Anda terima. (Jika Anda membagikan kode itu, pelaku bisa mengambil alih akun Anda),

Tautan ke situs yang bukan domain resmi atau permintaan memasang aplikasi atau QR yang mencurigakan,

Panggilan suara yang terdengar “aneh” atau sangat mirip suara orang yang Anda kenal (mungkin deepfake). 

Langkah perlindungan praktis (yang bisa Anda lakukan sekarang)

Jangan berikan kode verifikasi WhatsApp kepada siapapun. WhatsApp tidak akan meminta kode tersebut lewat pesan dari orang lain,

Aktifkan verifikasi dua langkah (two-step verification) di WhatsApp (PIN tambahan),

Tolak permintaan transfer lewat gift card, crypto, atau metode tidak dapat dilacak, ini tipikal modus penipu. 

Verifikasi asal pesan atau telepon melalui saluran resmi (mis. telepon resmi lembaga, email institusional) , jangan pakai nomor atau tautan yang dikirim penipu,

Periksa link sebelum klik juga arahkan kursor (atau lihat URL penuh di ponsel) untuk pastikan domain resmi. Jangan memasukkan kredensial di situs yang tidak jelas,

Batasi siapa yang bisa menambahkan Anda ke grup juga atur privasi di WhatsApp ke “Kontak saya” atau “Kontak saya kecuali…” untuk mengurangi undangan grup dari orang asing.

Jika Anda menjadi target atau korban, apa yang harus dilakukan

Jangan membayar atau mengirim informasi lebih lanjut,

Lapor ke lembaga setempat ditambah laporkan ke IC3 (Internet Crime Complaint Center) atau FBI, jika Anda di AS, atau ke polisi setempat/kominfo di negara Anda. Laporan membantu penyelidikan,

Laporkan akun atau pesan di WhatsApp (menu pesan lalu Laporkan) dan, bila perlu, hubungi bank untuk memblokir transaksi,

Ubah kata sandi dan aktifkan 2FA di layanan lain jika Anda mencurigai kebocoran kredensial. 

Catatan dari penyelidikan dan tindakan platform

FBI atau IC3 mengeluarkan peringatan terkait peningkatan kasus impersonasi dan kampanye pesan atau panggilan berbahaya, pelaku kini juga memanfaatkan AI untuk memperhalus penipuan. Laporan resmi menyarankan verifikasi ekstra dan pelaporan kasus,

Meta atau WhatsApp melaporkan penonaktifan jutaan akun terkait pusat, penipuan serta peluncuran fitur keselamatan (mis. notifikasi ketika Anda ditambahkan ke grup oleh orang asing) untuk mencegah penipuan berskala besar. Namun ancaman tetap ada karena taktik pelaku yang cepat berevolusi. 

Kesimpulan 

Penipuan lewat WhatsApp sekarang lebih canggih, gabungan impersonasi tradisional, smishing, vishing, dan AI membuatnya sulit dibedakan. Kunci perlindungan: tetap tenang, verifikasi melalui saluran resmi, jangan membagikan kode verifikasi, dan laporkan kejadian mencurigakan. Untuk laporan resmi dan panduan lanjutan, baca peringatan IC3 atau FBI serta materi keamanan dari WhatsApp atau Meta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar Dari Demo Menyimpan Enam Fakta Kunci Di Balik Kesuruhan Yang Terjadi Pada Agustus 2025

  Demo terjadi agustus 2025 menyimpan enam fakta kunci, berikut fakta kuncinya Pemicu Pertama : Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta/Bulan untuk Anggota DPR, p rotes bermula dari kebijakan kontroversial: anggota DPR mendapat tunjangan perumahan sekitar Rp 50 juta per bulan (~USD 3.075) sekitar sepuluh kali lipat upah minimum DKI Jakarta mulai periode 2024–2029. Pemicu Kedua : Aksi “Joget DPR” Sebagai Simbol Ketidaksensitifan, pada 15 Agustus 2025 saat Sidang Tahunan MPR, sejumlah anggota DPR terlihat berjoget sambil menikmati alunan musik orkestra, yang kemudian viral dan menuai kecaman publik karena dianggap tidak peka terhadap penderitaan rakyat detikcom. Pemicu Ketiga : Momen Tragis Kematian Affan Kurniawan Picu Gelombang Protes, a ksi protes yang awalnya fokus pada tunjangan DPR semakin meluas setelah pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan tewas tertabrak dan terlindas oleh kendaraan taktis Brimob, meski ia tidak ikut berunjuk rasa  Pemicu Keempat : Kerusuhan meluas ...

Kisah Di Balik Cerita " Awal Mula Sampai Sekarang Berdirinya Bangunan Museum Von Gogh Kini Terancam Tutup Serius!"

  Awal Mula Berdirinya Museum Van Gogh Akar sejarah (1962)  Pada tahun 1962 Vincent Willem van Gogh  keponakan Vincent van Gogh yang dikenal sebagai “the Engineer”, mentransfer koleksi keluarga berisi lebih dari 200 lukisan, 500 gambar, dan sekitar 900 surat milik sang maestro ke dalam sebuah yayasan (Vincent van Gogh Foundation). Kesepakatan penting ini mensyaratkan bahwa negara Belanda wajib membangun, dan memelihara museum agar koleksi tersebut tetap utuh dan dapat diakses publik. Peresmian (1973)  Berdasarkan kesepakatan tersebut, Museum Van Gogh resmi dibuka pada tahun 1973, menampung koleksi terbesar karya Vincent van Gogh di dunia. Desain bangunan awal dirancang oleh Gerrit Rietveld, kemudian dilengkapi dengan sayap tambahan karya Kisho Kurokawa pada 1999. Daya tarik pengunjung  Sejak pembukaannya  museum telah menyambut hampir 57 juta pengunjung; mencapai 2,6 juta pengunjung sekali seumur hidup pada puncaknya di tahun 2017, lalu stabil pada angka se...

Ucapan adalah Cerminan Diri

  Ada sebuah cermin yang tak pernah retak, bukan kaca, bukan bayangan, melainkan kata-kata yang keluar dari mulut manusia. Setiap ucapan adalah jejak, meninggalkan pantulan siapa kita sebenarnya. Ucapan bisa jadi doa, bisa pula jadi luka. Lembutnya kata mampu menumbuhkan bunga, tapi tajamnya lidah bisa merobek jiwa. Maka berhati-hatilah, sebab lidah tak bertulang, namun mampu mengguncang kehidupan. Orang bijak berkata, “Perhatikan tuturmu, karena dari sanalah hatimu terbaca.” Ucapan adalah jendela, menyingkap isi jiwa yang sesungguhnya. Yang berkata penuh kasih, hatinya penuh damai, yang berkata penuh amarah, hatinya dilanda badai. Jangan biarkan kata jadi racun, ubah ia jadi pelita. Jangan biarkan ucapan merendahkan, biarlah ia meninggikan. Karena setiap kali kita berbicara, sesungguhnya kita sedang menulis siapa diri kita di hati orang lain. Maka jagalah lisanmu, seperti menjaga permata paling berharga. Bicaralah dengan kejujuran, taburkanlah ketulusan. Sebab ucapan adalah cermin...