Ada hal hal yang tak bisa dijelaskan,
Bukan karena tak ada jawaban,
Tapi karena logika pun berlutut di hadapan keajaiban.
Langit berbicara tanpa suara,
Ombak berlari tanpa kaki,
Dan hati,
Ah, hati,
Bisa menangis tanpa air mata.
Di luar nalar,
Waktu berhenti,
Jarak memeluk yang tak tersentuh,
Dan kenangan menjadi pintu,
Yang terbuka ke masa yang belum terjadi.
Kau datang dalam mimpi,
Bukan sekadar bayangan,
Tapi seperti nyata,
Menyentuh denyut di dada yang tak bisa kubantah.
Apakah ini cinta,
Atau sekadar keanehan semesta?,
Sebab setiap tatapanmu,
Menghapus hukum fisika,
Dan setiap senyummu,
Membuat realita terbalik arah.
Di luar nalar,
Aku percaya,
Bahwa tidak semua harus dimengerti,
Sebab keindahan kadang tinggal,
Di ruang antara sadar dan mimpi.
"Pengalaman batin seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara logis Bisa berupa cinta, keajaiban hidup, atau peristiwa yang melampaui batas rasional. Melalui diksi yang puitis dan metaforis, puisi ini menegaskan bahwa keindahan dan misteri hidup sering kali justru hadir dalam hal hal yang tidak masuk akal"
Komentar
Posting Komentar