Postingan Utama

Yang Pingin Sate Legendaris Malang Dan Kopi Jadulnya, Kami Rekomendasikan Kini Sudah Ada Di Jakarta Timur

  Di kawasan Jakarta Timur sekarang banyak warung sate yang bisa dibilang “legendaris”,  warung warung yang telah bertahan puluhan tahun dan tetap digemari banyak orang. Salah satu yang terkenal adalah Warung Sate Haji Giyo berdiri sejak 1985, dikenal dengan sate kambing besar, daging empuk, dan bumbu kecap manis pedas yang khas. Lalu ada Sate Kambing Haji Nawi (sejak 1982), dengan potongan sate kambing tebal dan juicy, serta tersedia juga sate ayam bercita rasa tradisional. Jangan lupa Sate Blora Cirebon  menawarkan sate kambing maupun ayam dengan bumbu gurih khas, dan pilihan menu tambahan seperti tongseng, gulai, sampai sop kambing. Sate sate dari warung warung ini menarik karena dagingnya empuk, potongannya tebal, dan cita rasa bumbunya kuat. Cocok bagi kamu yang rindu “sate jadul” ala warung tradisional. Kalau kamu sekarang di Jakarta Timur, tempat tempat ini layak banget buat jadi tujuan makan malam atau nongkrong bareng teman atau keluarga. Kopi Jadul dari Malang K...

Seputar Berita " Terancam Diblokirnya Roblox Dan Fenomena Viral Bendera One Piece Telah Di Mulai "

 


Roblox : 

Ancaman Pemblokiran karena Konten Negatif, pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan kemungkinan pemblokiran platform gim online Roblox, menyusul kekhawatiran akan pengaruh negatif konten terhadap anak-anak dan remaja. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, bahkan secara tegas melarang siswa SD bermain game ini karena sering menampilkan adegan kekerasan yang dianggap dapat ditiru oleh anak anak,

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan ragu untuk menutup Roblox jika terbukti mengandung kekerasan berlebihan yang berdampak negatif, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, menekankan bahwa segala regulasi harus mendahulukan perlindungan anak dan berbasis digital yang ramah anak,

Sejauh ini, belum ada keputusan final atau rencana konkret tentang pemblokiran, namun perhatian pemerintah terhadap dampaknya terhadap generasi muda semakin meningkat.

Fenomena Bendera One Piece :

Dari Tren Pop Kultur ke Isu Nasional, sampai menjelang perayaan HUT RI ke-80, bendera Jolly Roger dari anime One Piece. gambar tengkorak ber-topi jerami, semakin sering dikibarkan, baik berdampingan dengan bendera Merah Putih maupun sendiri di berbagai daerah, sekolah, hingga lingkungan desa.

Simbol ini diangkat sebagai ekspresi “semangat kebebasan”, kritik sosial, dan perlawanan terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. Fenomena ini dipicu terutama oleh truk-truk dengan simbol tersebut yang menolak mengibarkan bendera nasional, sebagai bentuk protes atas pelarangan operasional truk ODOL (over dimension, overload) sejak Juni 2025, 

Reaksi pejabat terbagi : 

Wakil Ketua DPR (Sufmi Dasco Ahmad) menyebut tren ini sebagai gerakan terselubung yang mengancam persatuan nasional Diario AS, namun sebagian pihak termasuk PDI-P  memandangnya sebagai bentuk kritik sah dalam demokrasi Diario AS, Presiden Prabowo bahkan menyatakan tidak mempermasalahkan bila kreativitas ini tidak digunakan untuk menyaingi atau menggantikan bendera kebangsaan,

Media internasional seperti Reuters, menyebut simbol ini juga menjadi sarana protes terhadap korupsi, pengangguran, dan kebijakan kontroversial, meskipun beberapa instansi aparat sempat menyita bendera tersebut tindakan yang dikritik oleh Amnesty International sebagai berlebihan Reuters.

Kesimpulan :

Roblox sedang berada di ujung tanduk, jika terbukti mengandung konten yang merugikan dan memicu perilaku negatif, pemblokiran menjadi opsi terbuka. Pemerintah menekankan perlindungan anak sebagai prioritas utama, sedangkan bndera One Piece telah berubah makna menjadi simbol kritik sosial yang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat. namun respons terhadapnya beragam juga antara mereka yang melihatnya sebagai ekspresi budaya dan mereka yang menyebutnya provokatif bagi persatuan nasional, keduanya mencerminkan dinamika masyarakat Indonesia antara revolusi digital dan kebebasan berekspresi, serta kewaspadaan terhadap norma dan simbol kenegaraan.

Komentar