Postingan Utama

Algoritma Media Sosial Dalam Penjualan Di Amerika "Bikin Para Developer Berebut Algoritma di Balik Penjualan Media Sosial Amerika, Ini Penjelasannya"

  Di amerika serikat persaingan di dunia teknologi Amerika Serikat kian memanas. Para pengembang perangkat lunak (developer) kini terlibat dalam perebutan algoritma penjualan yang menjadi jantung bisnis media sosial. Algoritma tersebut menentukan bagaimana iklan ditampilkan, produk direkomendasikan, hingga konten dipersonalisasi untuk miliaran pengguna. Perusahaan media sosial raksasa seperti Meta, Google, TikTok, dan X menjadikan algoritma sebagai aset paling berharga. Sistem ini tidak hanya memengaruhi pengalaman pengguna, tetapi juga langsung berdampak pada pendapatan iklan bernilai miliaran dolar setiap tahunnya. Menurut pengamat industri teknologi, algoritma penjualan media sosial kini menjadi medan pertempuran baru bagi para developer. Mereka berlomba menciptakan sistem yang mampu membaca perilaku pengguna secara lebih akurat. Mulai dari waktu menonton, interaksi, hingga pola belanja, untuk meningkatkan efektivitas iklan dan konversi penjualan. "Siapa yang menguasai algoritm...

Yang Lagi Tren Para Dokter Gizi Mengungkapkan "Tren Dokter Gizi Minum Air Es Usai Makan Berlemak Bikin Gemuk?Mitos Atau Fakta"

 


Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh lagu tren yang dibawakan para dokter gizi dan kreator kesehatan. Dengan lirik sederhana dan mudah diingat, lagu tersebut menyampaikan pesan edukatif tentang kebiasaan makan. Salah satunya klaim populer bahwa minum air es setelah menyantap makanan berlemak dapat menyebabkan kegemukan. Benarkah demikian?

Asal Mula Lagi Tren

Konten edukasi berbentuk lagi dipilih karena lebih mudah diterima generasi muda. Para dokter gizi memanfaatkan format ini untuk meluruskan mitos kesehatan yang sudah lama beredar di masyarakat, termasuk soal air dingin dan lemak.

Penjelasan Ilmiah Secara Fakta Atau Mitos

Menurut penjelasan para dokter gizi, minum air es setelah makan berlemak tidak secara langsung membuat seseorang gemuk. Kenaikan berat badan terjadi ketika asupan kalori melebihi kebutuhan tubuh dalam jangka waktu lama, bukan karena suhu minuman. Beberapa poin penting yang dijelaskan seperti :

Air es tidak mengubah lemak menjadi lemak tubuh. Lemak diserap melalui proses pencernaan dan metabolisme, bukan karena air dingin,

Suhu minuman hanya berpengaruh kecil pada pencernaan. Tubuh dengan cepat menyesuaikan suhu makanan atau minuman di lambung, 

Air (dingin atau hangat) justru membantu hidrasi dan dapat membantu rasa kenyang, sehingga berpotensi mencegah makan berlebihan.

Mengapa Mitos Ini Bertahan?

Mitos ini bertahan karena adanya sensasi tidak nyaman (kembung atau nyeri) pada sebagian orang saat minum air es setelah makan berat. Sensasi tersebut bukan indikator penambahan lemak, melainkan respons individual saluran cerna.

Pesan Utama dari Para Dokter Gizi

Lewat lagu tren ini, para dokter gizi menekankan bahwa untuk :

Fokus utama adalah pola makan seimbang, bukan sekadar suhu minuman.

Batasi makanan berlemak tinggi dan perbanyak serat (sayur, buah).

Tetap aktif bergerak dan jaga total kalori harian.

Kesimpulan

Lagi tren dari para dokter gizi berhasil menarik perhatian publik sekaligus meluruskan kesalahpahaman. Minum air es setelah makan berlemak bukan penyebab langsung kegemukan. Yang lebih menentukan adalah kebiasaan makan keseluruhan dan gaya hidup. Edukasi dengan cara kreatif seperti ini diharapkan membantu masyarakat lebih kritis terhadap mitos kesehatan yang beredar.


Komentar