Kehidupan Yang Indah Menyimpan Cerita Seorang Anak Broken Home

Kehidupan Yang Indah Menyimpan Cerita Seorang Anak Broken Home

Hey sobat media informasi, kemarin kalian sudah tahu seperti apa kopi arabika kelinci. sekarang kalian tahu tidak dibalik cerita kehidupan indah menyimpan cerita anak broken home, ini hanya cerita yang terjadi di setiap orang yang mengalami nya. kami minta maaf bila artikel ini membuat pihak lain merasa atau pernah mengalami nya, bagi yang belum tahu yuk kita simak artikel website nya,,,

Aku adalah anak broken home. Ibu dan ayahku berpisah. Adik perempuanku ikut ibu sedangkan aku ikut ayah. Ayah bukanlah seseorang yang bertanggung jawab, dia suka main perempuan, itulah sebabnya ibuku meninggalkannya. Aku juga tidak diurus oleh ayah. Saat kelas 3 SD aku melarikan diri dari rumah. 

Aku luntang lantung di jalan. Aku suka dengan motor, aku sering duduk di bengkel motor memperhatikan para montir bekerja. Mungkin pemilik bengkel kasihan melihatku. Akhirnya aku sering diberi makan di sini. Sebagai gantinya aku membantu dia untuk membantu pekerjaan montir. Lama lama pemilik bengkel tau bahwa aku tak memiliki rumah. Mungkin karena dia melihat aku masih kecil dan tak memiliki tempat tinggal, akhirnya aku diberi tumpangan untuk tinggal di bengkel. Aku juga putus sekolah. Kadang aku ingat ibuku. Ibu pergi ke luar negeri jadi TKW , jadi aku sudah tak tau dmana dia berada. Aku menjadi dewasa terlalu cepat. Hampir satu setengah tahun aku ada di bengkel tersebut. 

Suatu hari pemilik bengkel melihat iklan di Kompas tentang anak yang hilang.Fotoku terpampang di koran tersebut. Rupanya kakak ibu ku mencari aku. Aku memanggilnya tante. Tante mungkin diminta ibuku untuk mencari aku. Ibuku adalah anak angkat dari keluarga itu, jadi bukan saudara kandung. Jadi aku agak sungkan berada di lingkungan keluarga mereka. Pemilik bengkel tdak memberitahu aku. karena takut aku kabur lagi. Sampai akhirnya aku bertemu kembali dengan tante. 

Sebenarnya sejak aku kabur itu aku sedih tidak sekolah. Rasanya sedih melihat anak anak lain membawa tas ke sekolah. Tapi aku lebih takut bertemu Ayah. Entah dengan perempuan mana lagi ayahku. Itulah mengapa aku enggan pulang rumah. Belum lagi bila ayah nanti memukulku. Jadi teman teman bila saat ini kalian masih bersekolah bersyukurlah karena kalian diberi kesempatan untuk itu, apalagi sekarang sekolah gratis dan ada bantuan dari pemerintah. Dahulu sekolah cukup mahal. 

Akhirnya keluarga tante membawaku ke rumah mereka, tetapi aku ga akur dengan sepupuku. Aku tak terlalu nyaman di sana. Akhirnya Tante menyekolahkanku di sekolah yang memiliki asrama, aku tinggal di sana sampai lulus SMA, Asrama itu sudah seperti rumahku. Tapi aku sering sedih bila liburan tiba. karena ketika anak anak pulang lburan aku akan tetap di asrama. Sampai saat ini aku bersyukur pada tante dan Ibuku. Walaupun sampai saat ini aku belum bertemu ibu. Karena akhirnya Ibuku menikah lagi. 

Dan memilih tinggal di luar negeri, aku sadar itu pilhan yang paling baik untuk dirinya dan adik perempuanku. 

Kehidupan asrama setidaknya aku punya tempat tidur, punya atap untuk tinggal dan makanan. Tapi seringkali aku kehabisan uang. Aku tidak bisa meminta uang kepada Tante, antara malu, antara ga enak dan banyak hal lain. Jadi aku bertahan seadanya. Aku menjual indomie untuk anak Asrama, menjual pulsa, menjual HP second, dan jasa perbaikan motor, ganti oli , cuci motor. Intinya bertahan hidup, untunglah anak anak asrama cukup baik dan mengerti keadaanku. Intinya kita harus kuat jadi tidak ditindas. Aku juga sering ke kost kost karyawan, untuk menawarkan jasaku. Untunglah kotaku kota pelajar sehingga banyak anak dan karyawan memerlukan jasaku. Intinya tahan malu dan kuat.

Selama kita kuat kita bisa kok bertahan. Aku lebih suka karyawan wanita, karena mereka lebih baik padaku mungkin karena mereka menganggap aku adik. Bertahan hidup dengan keadaan seadanya. Setidaknya aku masih bersyukur ibuku masih rajin mengirimkan uang untuk ku, walaupun aku tidak pernah bertemu ibu. 

Bila saat ini kalian punya masalah rumah tangga, bercerai dengan adanya anak itu bukan perkara mudah. Mungkin bagi orang dewasa, hal itu masalah harga diri, masalah hati dan lain lainnya. Tapi bagi anak, itu adalah luka yang bertahan lama. Bukan 1 th, 2 th , tapi bisa luka seumur hidup. Kita tak bisa apa apa. Aku termasuk beruntung di antara ribuan anak lain yang senasib, ibuku masih bertanggung jawab. 

Saat ini aku sudah menikah. Bagi anak broken home mencari jodoh pun problem. Sebagai solo karir, saya harus mempresentasikan diri ku sebagai individu tunggal tanpa keluarga. Ayahmu orang mana? Blank… Ibumu di mana… blank…menjadi diri sendiripun dilemma, memakai topeng lelah. Ya bagaimana lagi memang saat ini aku no body child. Istriku adalah seseorang yang sangat berarti buatku. Dia cintaku. Menghadap calon mertua pun astaga perjuangan sekali, terutama dengan ayah mertua. 

Maklum ini anaknya. Sementara ibu mertua cukup baik, karena mungkin karena seorang ibu. Dan ibu mertua aku anggap sebagai pengganti ibuku. jadi aku menulis ini agar para orang tua saat mengambil keputusan harus berpikir masak masak, karena bagiku walaupun itu masa lalu tapi tetap parut parut luka itu masih ada di hatiku. Tapi jangan putus asa, aku masih punya harapan. Aku berjanji pada diriku akan menjadi ayah yang baik bagi anak ku dan akan melindungi istriku. Doa kan kehidupan rumah tangga baru kami ya. Demikian sekilas tentang cerita hidupku.

Gimana sobat media informasi apa kalian sudah tahu dibalik semua cerita anak yang mengalami broken home, bagi yang mengalami pasti sangat terpukul atau sedih. Ini cerita bukan kejadian yang sebenarnya, mari kita sharing informasi, Kalau ada informasi lain. sobat bisa memberikan sedikit saran atau info nya ke artikel website kami, sudah kami cantumkan email kami di bawah artikel ini. kami minta maaf kalau ada kselahan info atau kurang jelas, karena kami mengutip juga mengedit ulang dari sumber sumber artikel dari website lain. besok kami masih membahas tentang kopi tapi bukan robusta, mau tahu kopi apa ???simak artikel selanjutnya ya...