terhias senyum lembut,
namun di baliknya,
bersemayam niat yang membelit.
Kebenaran bukan hilang,
ia hanya diselubungi kilau pura-pura,
ditutup rapat oleh kata manis,
yang meracuni telinga pendengar.
Senyum itu seakan cahaya,
padahal hanyalah topeng semu,
menyilaukan mata,
agar dusta tampak seperti mutiara.
Manipulasi adalah seni licik,
menyulam kebohongan jadi keyakinan,
menukar fakta dengan fatamorgana,
hingga hati yang polos pun terjerat.
Namun kebenaran tak bisa dibunuh,
ia menunggu saatnya menyembul,
menyobek tirai senyum palsu,
dan menyingkap wajah asli yang tersembunyi.
Senyum bisa menipu sekejap,
tapi kebenaran hidup selamanya,
tak peduli seberapa rapat kau sembunyikan,
ia akan bersuara…
meski lewat bisikan luka.
" Bila Senyuman yang tertutup dengan manipulasi maka kebenaran hanyalah harapan di ujung mata, bila kebenaran tidak di manipulasi senyuman itu akan hilang dengan tawa yang lepas, orang yang tertawa bukan orang yang menyimpan luka tapi orang tertawa itu sudah melepaskan senyuman yang dimanipulasi"
Komentar
Posting Komentar