Informasi Dari Pemikiran Juga Tantangan Menghadapi Tidak Stabilnya Suatu Negara, Kami Punya Solusi " Dua Belas Solusi Menghadapi Situasi Politik dan Negara yang Tidak Stabil agar Tetap Waras"

Teknologi Tidak Menggantikan Interaksi Manusia
Direktur Jenderal UNESCO (Audrey Azoulay) menyatakan bahwa teknologi pendidikan “bukan pengganti interaksi manusia” serta menekankan bahwa penggunaan teknologi harus mendukung proses belajar, bukan mengabaikannya.
AI sebagai Pelengkap Bukan Pengganti
UNESCO menerbitkan rekomendasi etika AI yang menekankan "AI seharusnya tidak menggantikan tanggung jawab manusia secara menyeluruh”, Sistem pendidikan harus menjamin keadilan. Tanggung jawab dan pemeliharaan peran guru sebagai pengambil keputusan utama dalam pembelajaran
Guru Selalu Dibutuhkan Peran Mereka Akan Berubah
Menurut pandangan Stuart J. Russell dalam wawancara bersama UNESCO meskipun AI dapat menjadi “penolong” dalam pendidikan, tugas guru akan tetap berubah bukan hilang. Guru diperlukan untuk memfasilitasi keterlibatan siswa dan mengarahkan pencarian solusi, bukan menyampaikan jawaban secara instan UNESCO.
AI untuk Meningkatkan Kualitas, Bukan Menggantikan
Webinar seperti “Lifelong learning for teachers in the age of AI”, menunjukkan komitmen UNESCO untuk mendukung guru agar terus berkembang dalam menghadapi AI. AI difokuskan untuk memperluas keterampilan guru, seperti literasi digital, berpikir kritis, dan pemahaman etika teknologi UNESCO. Selain itu pada Internasional Day of Education 2025, UNESCO menyatakan bahwa AI “harus melengkapi dimensi sosial dan pembelajaran manusia, bukan menggantikannya” Agen Berita Filipina.
AI Tidak Bisa Menggantikan Kualitas Emosional dan Intelektual Guru
Kerangka kompetensi UNESCO menyoroti bahwa kemampuan seperti kreativitas, kecerdasan emosional, hubungan interpersonal, dan kehadiran guru dalam membangun nilai tidak bisa ditiru oleh AI.
Kesimpulan
Poin utama penjelasan singkat interaksi manusia tak tergantikan Teknologi hanya pelengkap, bukan pengganti hubungan sosial guru dan siswa. AI sebagai pelengkap, AI bisa membantu guru tetap memegang kendali atas proses belajar. Guru tetap diperlukan peran berubah, dari sumber tahu ke fasilitator dan pembimbing. Profesionalisme guru ditingkatkan fokus, UNESCO pada pelatihan literasi AI dan etika pengajaran. Nilai nilai kemanusiaan esensial kreativitas, empati, dan inspirasi tidak bisa diotomatisasi.
UNESCO menekankan bahwa di era transformasi digital, pendidikan yang bermakna tetap membutuhkan sentuhan manusia dari para guru. AI hanyalah alat yang mendukung, bukan pengganti.
Komentar
Posting Komentar