Sejumlah media dan lembaga ilmiah menyebut akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Total pada awal September 2025 yang dikenal sebagai Blood Moon, namun lembaga resmi seperti BRIN belum merilis pernyataan atau penelitian yang secara eksplisit menyebutkan fenomena tersebut.
Fenomena Astronomi di Bulan September 2025
Menurut data kalender astronomi dari situs Detik yang mengutip BRIN, berikut adalah daftar fenomena langit yang akan menghiasi bulan September:
1 September :
Hujan Meteor Augrid (puncak sekitar 1 September)
7 September :
Gerhana Bulan Total (Blood Moon), terlihat dari Indonesia dan sejumlah belahan dunia lain .
8 September :
Purnama September (Harvest Moon)
9 September :
Hujan Meteor
22 September :
Gerhana Matahari Sebagian (tidak terlihat di Indonesia).
23 September :
Ekuinoks Musim Gugur.
27 September :
Hujan Meteor
Penjelasan Mengenai Blood Moon 7 September 2025
Gerhana Bulan Total, fenomena ketika Bulan tertutup bayangan inti Bumi akan mengubah warna Bulan menjadi merah darah, dan ini disebut “Blood Moon.” Fenomena seperti ini dipicu oleh hamburan cahaya di atmosfer Bumi.
Menurut Profesor Thomas Djamaluddin dari BRIN, seluruh fase gerhana akan berlangsung selama lebih dari tiga jam. Fase total, di mana Bulan benar-benar berada di umbra (bayangan inti), diperkirakan terjadi antara pukul 00.30 hingga 01.52 WIB pada 8 September dini hari. Thomas juga menekankan bahwa fenomena ini bisa diamati tanpa alat bantu, meskipun teleskop atau kamera telefoto akan memperkaya pengalaman pengamatan.
Jadwal Gerhana Bulan Total (Blood Moon)
Tahap FenomenaWaktu (WIB)Awal Gerhana (penumbra)Sekitar 23.27 WIBFase Total (umbra) ± 00.30 – 01.52 WIB, tajam pada waktu tersebut jika cuaca cerah dan minim polusi cahaya.
Kesimpulan
BRIN belum merilis penelitian atau pernyataan tentang fenomena Blood Moon bulan September; informasi fenomena ini disampaikan melalui media dan lembaga astronomi lainnya.
Masyarakat dapat menikmati fenomena Gerhana Bulan Total pada 7–8 September 2025, dengan puncak fase total antara 00.30–01.52 WIB.
Tanpa alat bantu pun, fenomena ini dapat disaksikan, tetapi penggunaan teleskop atau kamera akan memberikan pengalaman lebih mendetail.
Komentar
Posting Komentar