Informasi Dari Pemikiran Juga Tantangan Menghadapi Tidak Stabilnya Suatu Negara, Kami Punya Solusi " Dua Belas Solusi Menghadapi Situasi Politik dan Negara yang Tidak Stabil agar Tetap Waras"

Dalam pernyataan resminya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan bahwa sistem tekanan rendah terpantau terbentuk di wilayah selatan Indonesia dan menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif. Hal ini memperkuat potensi terjadinya hujan intensitas tinggi dalam waktu singkat di berbagai daerah.
“BMKG memantau adanya pola sirkulasi siklonik dan konvergensi udara di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan yang signifikan serta angin kencang, khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua,” ujar Dwikorita, Selasa (15 Juli 2025).
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor. BMKG juga mengingatkan agar nelayan dan operator transportasi laut serta udara memperhatikan perkembangan informasi cuaca, mengingat gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.
BMKG mengimbau agar pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat mengambil langkah-langkah antisipatif guna mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem ini. Informasi prakiraan cuaca secara berkala dapat diakses melalui aplikasi Info BMKG, media sosial resmi BMKG, dan kanal komunikasi lainnya.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG secara resmi. Hindari menyebarkan informasi yang tidak akurat atau hoaks,” tambahnya.
BMKG akan terus memantau perkembangan kondisi atmosfer dan memperbarui informasi jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diharapkan menunda aktivitas luar ruangan yang berisiko, terutama jika terjadi hujan disertai petir dan angin kencang.
Komentar
Posting Komentar